Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN



KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

A.  Pendahuluan
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Secara umum kepemimpinan dapat diartikan, kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu.
Kepemimpinan dapat pula diartikan suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Pengertian pendidikan itu bersifat universal, berlaku dan terdapat pada kepemimpinan diberbagai bidang kegiatan atau  hidup manusia.
Setiap kelompok atau organisasi/lembaga memiliki pemimpin, termasuk dalam bidang  pendidikan. Berikut akan dijelaskan pengertian kepemimpinan pendidikan,  dan tife-tifenya.
B.  Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan pendidikan adalah orang yang berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan kegiatan atau proses mendidik dan mengajar disatu pihak, dan pada pihak lain yang berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya. Dengan demikian kepemimpinan pendidikan adalah sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakan orang-orang lain yang ada hubungan dengan pengembanga ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan-tujuan  pendidikan.
Pemimpin adalah sebutan untuk orang yang berkuasa. Dibalik kekuasaannya ada dua hal yang paling pokok dan sangat mempengaruhi sifat dan mekanisme kepemimpinannya. Konsep seorang pemimpin pendidikan tentang kepemimpinan dan kekuasaaan yang memproyeksikan diri dalam bentuk sikap kepemimpinan, sifat dan kegiatan yang dikembangkan dalam lembaga pendidikan yang akan dipimpinnya sehingga akan mempengaruhi  kualitas hasil kerja yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut.
Berdasarkan sifat da konsep kepemimpinan maka ada tiga tipe pokok kepemimpinan yaitu: tipe otoriter, tipe laissez faire dan tipe demokrasi.
1.    Tipe otoriter (the autocratic style of leadership)
Pada kepemimpinan yang otoriter, semua kebijakan atau “policy” dasar ditetapkan oleh pemimpin sendiri dan pelaksanaan selanjutnya ditugaskan kepada bawahannya. Semua perintah, pemberian tugas dilakukan tanpa mengadakan konsultasi sebelumnya dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin otoriter berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada dirinya. Dia bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib dan tidak boleh dibantah.
Seorang pemimpin yang bergaya otokratif mempunyai sikap atau ciri-ciri,diantaranya
a.   Memperlakukan para pengikut sama dengan alat – alat lain dalam oraganisasi, sehingga kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
b.   Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas tersebut dengan kepentingan dan kebutuhan para pengikut.
c.   Mengabaikan peranan para pengikut  dalam proses pengambilan keputusan.
2.    Tipe Laissez faire (laissez-faire style of leadership)
Pada tipe “laissez faire” ini, pemimpin memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap anggota staf di dalam tata prosedure dan apa yang akan dikerjakan untuk pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka. Mereka mengambil keputusan dengan siapa ia hendak bekerjasama. Dalam penetapannya menjadi hak sepenuhnya dari anggota kelompok atau staf lembaga pendidikan itu.
Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa ciri – ciri utama seorang pemimpin yang bergaya lezess faire adalah:
a.  pendelegaian wewenang terjadi secara ekstensif
b.  pengambilan keputusan diserahkan kepada pejabat pemimpin yang lebih rendah dan kepada para petugas operasional
c.   status Quo organisasi tidak terganggu
d.   pertumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindak yang inofatif diserahkan kepada anggota organisasi yang bersngkutan
e.   selama anggota organisasi menunjukan perilaku dan prestasi kerja yang dinamai intervensi pimpinan dalam perjalanan organisasi berada pada tingkat yang sangat minimum.
3.    Tipe demokratis (demokratic style of leadership)
Dalam tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin selalu mengikut sertakan seluruh anggota kelompoknya dalam mengambil keputusan, kepala sekolah yang bersifat demikian akan akan selalu menghargai pendapat anggota/guru-guru yang ada dibawahnya dalam rangka membina sekolahnya.
Sifat dan atau ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis
a. konsultasi ke banwah dapat digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas keputusan dengan menarik keahlian yang dimilki oleh para pengikut, sehingga para pengikut akan dapat menerima semua keputusan yang diambil serta dapat menjalankannya.
b.  Konsultasi lateral, pemimpin melibatkan serta orang – orang dalam berbagai sub unit untuk mengatasi keterbatasan kemampuan yang dimilki pemimpin,
c.   Konsultasi ke atas, memungkinkan seorang pemimpin untuk menaruh keahlian seorang atasan yang berkemampuan lebih dari manajer.
C. Manajemen
Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan. Sedangkan menurut The Liang Gie, manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian manajemen dapat didefinisikan, manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
D.  Pengertian Manajemen
Manajemen adalah penggunaan efektif sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan-bahan materil lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan itu. Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu juga manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan putus sekolah.
Manajer menggunakan konsep, manusia, dan kemampuan teknis untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam semua organisasi. Namun tidak semua pekerjaan manajer sama. Manajer bertanggung jawab terhadap departemen yang berbeda, bekerja pada level hirarki yang berbeda, dan permintaan yang berbeda dalam mencapai kinerja yang tinggi. Daft (2003:12) mengatakan bahwa perbedaan tipe-tipe manajemen tersebut dapat dilihat secara vertikal maupun horisontal, berikut penjelasannya:
Vertical differences. Secara vertikal manajer terdiri atas:
1.    Top manager, yaitu seorang manajer yang berada pada hirarki teratas dalam organisasi dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi.
2.     Middle manager, yaitu seorang manajer yang bekerja pada level menengah organisasi dan bertanggung jawab terhadap departemen-departemen utama.
3.    Front-line manager, yaitu seorang manajer yang berada pada level manajemen pertama atau kedua dan bertanggung jawab langsung terhadap produksi barang dan jasa.
Horizontal differences. Secara horisontal, manajer dibedakan menjadi:
1.    Functional manager, yaitu seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap sebuah departemen atau melaksanakan sebuah tugas fungsional tunggal dan memiliki karyawan dengan pendidikan dan keahlian yang sama.
2.    General manager, yaitu seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda.
E.  Pengertian Manajer
Manajer adalah seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Berikut ini merupakan sejumlah tipe manajer. William Marstone menemukan sejumlah tipe manajer khas yang ditemui dalam dunia korporasi. Tidak ada yang buruk asalkan Anda mampu menempatkan mereka dalam posisi yang sesuai, dan memperbaiki kelemahan mereka jika memungkinkan.
1.    Manajer Tipe D
Mereka memerlukan ruang untuk menunjukkan eksistensi diri. Mereka suka bergerak secara pro aktif, tanpa didorong. Manajer tipe ini suka merundingkan (tetapi tidak komplain) mengenai hal-hal yang mereka anggap tidak dilakukan dengan benar. Jika tak ditanggapi, manajer ini akan menjadi "perongrong".
2.    Manajer Tipe S
Manajer jenis ini menyukai perilaku dan sikap kerja yang lebih tenang dan pasif. Mereka menunggu perintah atasan. Mereka hindari konflik dengan cara apapun sehingga cenderung membatasi input yang sebenarnya bisa memajukan perusahaan. Mereka memendam kenyataan pahit yang terjadi di lapangan. Namun, tipe S ini termasuk orang yang loyal pada perusahaan. Untuk memperbaiki ketertutupan mereka, Anda perlu mengajak bicara secara bertahap dan pribadi sehingga mereka dapat berbicara jujur dan terbuka lebih leluasa. Saat Anda sebagai pemilik bisnis menunjukkan ketulusan dalam berkomunikasi, tak mustahil mereka akan membuka diri dengan sendirinya.
3.    Manajer Tipe I
Mereka ini tipe yang jarang berpikir pesimistis tentang perusahaan. Mereka selalu cerah dalam berpandangan. Kekurangan mereka ialah ketuntasan pekerjaan yang rendah. Disiplin dalam memenuhi tenggat waktu juga relatif rendah. Mereka lebih berpikir superficial sehingga suka menonjol dan menunjukkan penampilan yang baik di depan publik. Manajer tipe I juga dikenal lihai public speaking.
4.    Manajer Tipe C
Manajer jenis C fokus pada penyelesaian pekerjaan dan ketelitian dalam bekerja. Mereka prosedural dan analitis sehingga sesuai ditempatkan di kantor. Namun, mereka cenderung antipati pada perubahan mendadak. Karenanya, Anda perlu memperkenalkan sesuatu yang baru pada mereka secara lebih bertahap.
Manajer yang baik memiliki ciri-ciri seperti yang dinyatakan oleh Robert L. Katz, bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.     Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.     Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.     Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
F.   Pengertian Administrasi
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi : catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan ketik-mengetikm agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Administrasi sering disamakan dengan manajemen. Pendapat yang membedakan administrasi dan manajemen, bahwa administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
  1. Administrasi publik
  2. Administrasi lingkungan hidup
  3. Administrasi negara
  4. Administrasi niaga
  5. Administrasi pembangunan
  6. Administrasi kependudukan
  7. Administrasi keuangan
  8. Administrasi pendidikan

Ciri-Ciri Administrasi adalah sebagai berikut:
1.      Adanya kelompok manusia (2 orang atau lebih)
2.      Adanya kerjasama dari kelompok tersebut
3.      Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
4.      Adanya tujuan kelompok
G. Pengertian Administrator
Administrator adalah orang / orang-orang yang bertugas untuk mengurusi hal-hal administrasi. seorang administrator bertugas untuk mengelola hal-hal yang berhubungan dengan administrasi. Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
H.  Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas dapar dipertegas kembali;
1.      Kepemimpinan pendidikan adalah orang yang berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan kegiatan atau proses mendidik dan mengajar disatu pihak, dan pada pihak lain yang berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya.
2.      Pemimpin adalah sebutan untuk orang yang berkuasa.
3.      manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
4.      Manajer adalah seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan
5.      Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan
6.      Administrator adalah orang/orang-orang yang bertugas untuk mengurusi hal-hal administrasi.

Post a Comment for "KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN"