Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Psikologi Agama

Menggapai Bulan, Siti Patayat


PSIKOLOGI AGAMA

1.      Ilmu jiwa agama mengenal dua istilah, yakni:
a.       Religious counsciousness
b.      religious experience
terangkan salah satu diantaranya, serta kedudukannya dalam ilmu jiwa agama.
Jawab:
Religious counsciousness,secara harafiah artinyya: kesadaran agama. Sebagai istilah frase tersebut dimaksudkan sebagai bagian/segi agama yang hadir (terasa) dalam pikiran yang merupakan aspek mental dari aktivitas agama. Religious counsciousness berkedudukan sebagai salah satu bidang gaarapan/lingkup dalam psikologi agama, selain bidang pengalaman beragama (religious experience). Karena psikologi agama hanya mempelajari dan meneliti fungsi-fungsi jiwa yang muncul dan memperlihatkan diri dalam perilaku yang berkaitan dengan kesadaran dan pengalaman agama manusia. Kedalamnya juga tidak termasuk unsur-unsur keyakinan yang bersifat abstrak (gaib) seperti tentang Tuhan, surge dan neraka, kebenaran sesuatu agama, kebenaran kitab suci dan lainnya, yang tidak mungkin teruji secara emperis.
2.      Metode yang dipakai dalam ilmu jiwa agama adalah metode ilmiah. Bagaimana maksudnya?
Jawab:
Metode ilmiah adalah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
3.      Orang-orang yang diteliti keberagamaannya boleh siapa saja. Umpamanya orang alim, orang jahat, orang beragama seadanya, orang fanatic, anti agama. Bagaimana cara penelitiannya?
Jawab:
Cara penelitian untuk memperoleh gambaran keberagamaan seseorang adalah dengan teknik nomotatik. Nomotatik merupakan pendekatan psikologis yang digunakan untuk memahami tabiat atau sifat-sifat dasar manusia dengan cara mencoba menetapkan ketentuan umum dari hubungan antara sikap dan kondisi-kondisi yang dianggap sebagai penyebab terjadinya sikap tersebut. Sedangkan sikap yang terlihat sebagai kecenderungan sikap umum itu dinilai sebagai gabungan sikap yang terbenturbentuk dari sikap-sikap individu yang ada di dalamnya. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari perbedaan-perbedaan individu.
4.      Tahab perkembangan kepercayaan anak pada Tuhan, kadang-kadang bersifat realistis. Bagaimana maksudnya? Berikan contohnya.
Jawab:
Maksudnya adalah bahwa pada masa ini, ide ke-Tuhanan anak sudah mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada kenyataan (realitas). Konsep ini timbul melalui lembaga-lembaga keagamaan dan pengajaran agama dari orang dewasa. Ide keagamaan anak didasarkan atas dorongan emosional, hingga mereka dapat melahirkan  konsep Tuhan yang formalis. Contohnya, jika anak dibesarkan dari kalangan yang agamis, mereka akan tertarik dengan kegiatan keagamaan di lingkungannya dan mengikuti segala bentuk amalan yang dilakukan orang dewasa di lingkungannya.

 

Post a Comment for "Psikologi Agama"