Siti Patayat, Menggapai Bulan.

Jenis Tanaman Herbal di Indonesia

Indonesia memiliki banyak tanaman herbal. Namun sekian banyak jenis tanaman herbal tersebut belum banyak dimaksimalkan pengolahan dan penggunaannya. Kita butuh pengelolaan dan pengolahan dari banyak jenis tanaman herbal tersebut agar memiliki nilai manfaat dan kegunaan bagi kesehatan.

Poskotanews.com. mengabarkan hasil penelusuran peneliti Fakultas Kehutanan IPB,  Ir. Siswoyo, potensi tanaman herbal Indonesia yang baru dikenal sekitar 29.375 jenis. Hal itu disampaikannya dalam Seminar Sehari Standardisasi Hulu Hilir Jamu Produk Biofarmaka, di Bogor.

Pada seminar yang digelar dalam rangka Dies Natalis Pusat Studi Biofarmaka IPB ke-16, sekaligus Dies Natalis IPB ke-51, Siswoyo menyebut banyak persoalan di hulu. Karena banyak faktor yang dapat  mengancam kelestarian tumbuhan obat Indonesia, di antaranya makin banyak konversi lahan sehingga berkuranglah potensi lahan untuk tanaman obat.

Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap pengelolaan dan budidaya tanaman obat, termasuk telah terkikisnya budaya dan pengetahuan tradisional masyarakat  yang lebih memilih obat warung daripada obat herbal. Karenanya, menurut Ir. Siswoyo, penting kiranya kebijakan pemerintah yang tepat guna bagi kawasan konservasi dan pelestarian tanaman obat.

Daya Saing Rendah

Namun, Indonesia yang kaya akan biodiversitas ini tak mampu bersaing di pasar dunia, demikian Dr. Ir. Eka Intan. Faktanya, posisi dan daya saing produk herbal Indonesia masih rendah karena masih sulit dipasarkan, baik di dalam negeri maupun ekspor. Hal ini karena produknya belum terstandarisasi.

Belum lagi dengan pangsa pasar ekspor komoditas dan produk herbal Indonesia yang menurun 0,6 persen dari tahun 2000 hingga sekarang. Yang tak kalah ironis, produk herbal Indonesia rata-rata masih menggunakan teknologi sederhana, kualitas sumber daya manusia pun terbatas dalam skill dan pengetahuannya.

Berdasarkan hal ini, penting adanya strategi penguatan posisi produk herbal Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan memperkuat teknologi produk herbal yang digunakan oleh industri rumah tangga (IRT) agar dapat mengurangi biaya produksi dan mampu berdaya saing.

Yang krusial, peningkatan komitmen pemerintah dalam penguatan daya saing produk herbal Indonesia serta perlunya peningkatan kualitas SDM dalam produk herbal.

Seminar dibuka Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB,  Dr.Prastowo, dihadiri 110 peserta, yang terdiri dari peneliti, pejabat pemerintah, dan praktisi.