Obat Herbal Bisa Masuk Pengobatan Formal
Siti Patayat, Menggapai Bulan,
Obat Herbal Bisa Masuk Pengobatan
Formal
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Al
Baqarah/QS.2: 29)
Kekayaan
berbagai jenis tanaman yang memiliki kasiat obat di tanah air cukup melimpah. Ratusan
jenis tanaman obat telah terindentifikasi. Semuanya itu perlu penelitian
mendalam agar dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tidak menutup
kemungkinan, dari sekian jenis obat herbal itu bias menjadi pengobatan formal.
Pos
Kota mengabarkan: Potensi jamu di Indonesia belum tergarap optimal. Menurut
Kepala BPOM Roy Sparingga dari 3 ribuan spesies tanaman obat yang tumbuh di
Indonesia, baru menghasilkan 41 obat tradisional terstandar dan 7 jenis obat
tradisional fitofarmaka yang bisa masuk ke pengobatan formal.
“Jadi
potensi alam yang kita miliki benar-benar belum dimanfaatkan optimal,” jelas
Roy disela gerakan minum jamu bertema jamu warisan budaya kesehatan yang aman
dan oke (Jawara Oke) sekaligus penyerahan 5000 botol higienies kepada jamu
gendong dari PT Sido Muncul, Jumat (26/2). Hadir Menkes Nila F Moeloek, Men PP
dan PA Yohana, Dirut Sido Muncul Irwan Hidayat, Ketua GP Jamu Charles Saerang
dan pejabat lainnya.
Sementara
nilai ekonomi yang dihasilkan oleh jamu sepanjang 2014 baru Rp 15 triliun.
Angka tersebut bisa ditingkatkan menjadi Rp 40 triliun pada 2020 nanti melalui
kampanye minum jamu dan regulasi lain yang mendukung pemanfaatan jamu dalam
standar pengobatan formal.
Roy
mengatakan jamu sebenarnya adalah obat warisan nenek moyang yang aman digunakan.
Tetapi dalam perjalanan waktu ditemukan banyak jamu yang dicampur obat kimia
berbahaya. Inilah yang membuat jamu menjadi produk yang kini harus diawasi
secara ketat oleh pemerintah.
Dirut
PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa jamu yang aman tidak hanya aman
dari kimia obat. Tetapi perlu diperhatikan juga penggunaan wadah atau alat
dalam hal pembuatan maupun penjualan jamu. Mengingat jamu bisa saja
terkontaminasi oleh wadah yang tidak tepat.
Ia
sendiri menyambut baik gerakan minum jamu yang telah dilakukan disejumlah
kementerian pada Kabinet Kerja ini. Setidaknya dengan kampanye minum jamu terus
menerus, angka konsumsi jamu semakin meningkat dan jamu akan mampu menjadi tuan
rumah di negeri sendiri.
Jika
kasiat obat herbal semakin memiliki kasiat manjur utuk penyakit, niscaya obat
herbal akan semakin menggeser fungsi obat kimia. Karena obat herbal, selain
murah harganya tentunya, aman dikonsumsi dengan tidak berefek samping. Sehingga
obat herbal bisa masuk pengobatan formal, dan dengan izin Allah Swt. harasia ciptaanNya
akan terbuka dan terurai oleh kemampuan manusia.
Nice :)
ReplyDeleteSetujuh banget min....harusnya ini bisa jadi program untuk seluruh masyarakat :)