Pengembangan Toga
Siti Patayat, Menggapai Bulan
Pengembangan
Toga
Tanaman obat keluarga (Toga) semakin
diperlukan bagi kesehatan keluarga, mengingat kasiat obat yang dikandung dalam
tanaman banyak manfaatnya bagi kesehatan keluarga. Berbagai jenis tanaman obat
dapat dikembangkan dalam kebun atau halaman rumah.
SLEMAN (KRjogja.com)
- Dusun Sokonilo Sidoluhur Godean mengembangkan tanaman warung hidup dan
tanaman obat keluarga (toga). Tujuannya untuk pemberdayaan dan meningkatkan
ekonomi masyarakat.
Dukuh Sokonilo Muryono mengatakan, warung hidup ini
meliputi tanaman terong, bayem, sawi, cabe, pepaya, gambas, mentimun, blimbing
dan lainnya. Sedangkan toga itu diantaranya, jahe merah, jahe putih, kunyit,
kencur dan lainnya.
"Tanaman
warung hidup dan toga ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Program ini
disambut baik oleh masyarakat. Bahkan masing-masing RT sudah memiliki tanaman
warung hidup dan toga," kata Muryono kepada KRjogja.com.
Menurut
Maryono pembelian bibit tanaman, sementara masih menggunakan kas dari dusun.
Tanaman warung hidup dan toga untuk saat ini untuk kebutuhan masyarakat. Namun
tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan ke perdagangan. "Paling tidak
saat ini kalau masyarakat ingin memasak atau butuh obat, tidak perlu membeli lagi.
Namun cukup memanfaatkan tanaman yang ada sehingga pengeluaran warga menjadi
berkurang," ujarnya.
Dia
menambahkan mayoritas warga Sokonilo
merupakan petani. Selain menanam di lahan pekarangan, diharapkan juga menanam
di sawah. Mengingat tanaman ini tidak membutuhkan waku banyak untuk mengurus.
"Bisa untuk sambilan saja, baik di rumah maupun di sawah. Hanya dibutuhkan
menyiram tanaman saja," katanya. (Sni/dio)
Post a Comment for "Pengembangan Toga"