Wanita Cenderung Bengkok
Siti Patayat, Menggapai Bulan.
Wanita
Cenderung Bengkok
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# ãNä3/u Ï%©!$# /ä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur t,n=yzur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry £]t/ur $uKåk÷]ÏB Zw%y`Í #ZÏWx. [ä!$|¡ÎSur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# Ï%©!$# tbqä9uä!$|¡s? ¾ÏmÎ/ tP%tnöF{$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3øn=tæ $Y6Ï%u ÇÊÈ
“Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya (tulang rusuk) Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu
saling meminta satu sama lain (mengucapkan nama Allah), dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”(An Nisa/Qs.4:1)
Ibnu
Khatsir menjelaskan tafsir ayat tersebut sebagai berikut: Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan Kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang
diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah
memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah.
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu
sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kalian.
Allah
Swt. berfirman memerintahkan kepada makhluk-Nya agar bertakwa kepada-Nya, yaitu
menyembah kepada-Nya semata dan tidak membuat sekutu bagi-Nya. Juga
mengingatkan mereka akan kekuasaan-Nya yang telah menciptakan mereka dari
seorang diri berkat kekuasaan-Nya orang tersebut adalah Adam a.s.
{وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا}
dan darinya
Allah menciptakan istrinya. (An-Nisa: 1)
Siti
Hawa a.s. diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk sebelah kiri bagian belakang
Adam a.s. ketika Adam a.s. sedang tidur. Saat Adam terbangun, ia merasa kaget
setelah melihatnya, lalu ia langsung jatuh cinta kepadanya. Begitu pula
sebaliknya, Siti Hawa jatuh cinta kepada Adam a.s.
Ibnu
Abbas mengatakan, "Wanita diciptakan dari laki-laki, maka keinginan wanita
dijadikan terhadap laki-laki; dan laki-laki itu dijadikan dari tanah, maka
keinginannya dijadikan terhadap tanah, maka pingitlah wanita-wanita
kalian."
Di
dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
“Sesungguhnya wanita itu dijadikan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya
rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Maka jika kamu bertindak untuk
meluruskannya. niscaya kamu akan membuatnya patah. Tetapi jika kamu
bersenang-senang dengannya, berarti kamu bersenang-senang dengannya, sedangkan
padanya terdapat kebengkokan.” (HR Muslim).
Wanita diciptakan berbeda dengan laki-laki untuk
saling melengkapi pria. Sama seperti pria yang melengkapi keberadaan seorang
wanita. Kelebihan dan kekurangan dari keduanya, bukan untuk merendahkan satu
dengan lainnya. Perempuan dan laki-laki punya kedudukan yang sama di depan
Allah SWT. Jika mengerjakan perbuatan baik, keduanya berhak mendapat balasan yang
sebanding.
Wanita
(Hawa) diciptakan dari tulang rusuk Adam. Pengertian seperti ini tidak
bertentangan hadits lain yang menyebutkan penyerupaan wanita dengan tulang
rusuk. Bahkan diperoleh faedah dari hadits yang ada bahwa wanita serupa dengan
tulang rusuk. Wanita cenderung bengkok seperti halnya tulang rusuk, karena memang
ia berasal dari tulang rusuk.
Wanita
diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok maka tidak bisa disangkal
kebengkokannya. Apabila seorang suami ingin meluruskannya dengan
selurus-lurusnya dan tidak ada kebengkokan padanya niscaya akan mengantarkan
pada perselisihan dan perpisahan. Ini berarti memecahkannya.
Namun
bila si suami bersabar dengan keadaan si istri yang buruk, kelemahan akalnya
dan semisalnya dari kebengkokan yang ada padanya niscaya akan langgenglah
kebersamaan dan terus berlanjut pergaulan keduanya.
Beberapa
wasiat Nabi tentang wanita.
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya,
dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk,
dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau
meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan
tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita.”
Al-Bukhari
meriwayatkan juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wanita itu seperti tulang rusuk; jika engkau
luruskan (tegak-kan), engkau mematahkannya, dan jika engkau bersenang-senang
dengannya, maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan di dalamnya
ada kebengkokan.”
Al-Bukhari
meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallah anhu, ia mengatakan:
“Kami
takut berbicara dan bersenda gurau dengan wanita-wanita (isteri) kami pada masa
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena khawatir akan turun suatu ayat kepada
kami. Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggal, kami pun
bercakap-cakap dan bersenda gurau.”
Ahmad
meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Sesungguhnya
aku mengkhawatirkan hak dua orang yang lemah atas kalian: anak yatim dan wanita.”
Al-Hakim
meriwayatkan dari Samurah Radhiyallahua anhu secara marfu’:
“Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk; jika
kamu meluruskannya, maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah
terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.”
Al-Hafizh
berkata dalam al-Fat-h:
“Hadits
ini berisi anjuran agar berlemah lembut untuk melunakkan hati. Hadits ini pun
berisi cara memimpin wanita, yaitu dengan cara memaafkan mereka dan bersabar
terhadap kebengkokan mereka. Dan siapa yang ingin meluruskan mereka, berarti
mengambil manfaat (adanya) mereka. Karena setiap manusia membutuhkan wanita; ia
merasa tenteram kepadanya dan menjadikannya sebagai penopang kehidupannya.
Seolah-olah beliau mengatakan: ‘Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai
kecuali dengan bersabar terhadapnya.’”
Bahkan,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan terhadap mereka di akhir
kehidupannya, dan hal itu pada haji Wada’. Sebagaimana at-Tirmidzi meriwayatkan
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita.
Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa
terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan
nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur
mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati
kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh
memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian.
Ketahui-lah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada
mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.”
Dalam
riwayat Muslim:
“Bertakwalah
kepada Allah dalam perihal wanita. Karena sesungguhnya kalian mengambil mereka
dengan amanat Allah dan dihalalkan atas kalian kemaluan mereka dengan kalimat
Allah. Maka hak mereka atas kalian adalah memberi nafkah dan pakaian kepada
mereka dengan cara yang ma’ruf.”
Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia mengatakan: “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah
seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak menyukai satu akhlak
darinya, maka ia menyukai yang lainnya.”
Wanita
diciptakan dari tulang rusuk laki-laki bukan makna kiasan tetapi itulah makna
dzahirnya. Selayaknya lelaki (suami) memaklumi kebengkokan wanita dengan
bersabar, ketika wanita lagi sensitif di masa datang bulan, kurang pikirnya,
karena memang wanita lebih berperasaan daripada akalnya. Lelaki (suami) selayaknya
mengingat kebaikan-kebaikan istri yang merawat anak-anak dan bersabar di dalam
rumah demi untuk suami.
Sebaliknya
para wanita (istri) juga harus sadar bahwa terkadang dia bengkok dan mungkin sering
menyusahkan suami, membentak suami dan kadang jarang bersyukur dengan kebaikan
suami. Ingat juga bahwa kebanyakan penduduk neraka adalah wanita, karena
seringnya tidak atau kurang bersyukur, bahkan sering mengingkari kebaikan suami
atas dirinya.
Post a Comment for "Wanita Cenderung Bengkok"